Festival Film Cannes edisi ke-78 semakin memancarkan sinarnya dengan mengumumkan susunan juri yang tak main-main. Deretan nama-nama besar dari berbagai penjuru dunia perfilman akan berkumpul untuk menentukan film-film terbaik yang akan meraih penghargaan bergengsi di festival paling prestisius ini.
Aktris pemenang Oscar, Halle Berry, akan bergabung dengan aktor yang namanya tengah naik daun berkat perannya di “The Apprentice,” Jeremy Strong, serta sutradara berbakat asal India, Payal Kapadia, dengan karyanya “All We Imagine as Light” berhasil memukau para kritikus film. Kehadiran mereka bertiga saja sudah menjanjikan penilaian yang tajam dan beragam.
Namun, kemeriahan deretan para juri tidak hanya berhenti sampai situ saja. Festival ini juga akan diwarnai oleh perspektif unik dari sutradara ternama Korea Selatan, Hong Sangsoo, yang dikenal dengan gaya penyutradaraannya yang khas. Aktris karismatik asal Italia, Alba Rohrwacher, yang merupakan langganan Festival Cannes, juga akan turut memberikan penilaiannya.
Lebih lanjut, kekuatan narasi akan diwakili oleh penulis dari Prancis-Maroko dengan berbagai karyanya yang memikat banyak penonton sineas, Leïla Slimani. Sudut pandang dari dunia dokumenter dan produksi akan dibawa oleh sutradara asal Kongo dengan visi kuat yang miliki, Dieudo Hamadi. Melengkapi jajaran juri yang istimewa ini, seorang pembuat film dan produser visioner dari Meksiko, Carlos Reygadas juga turut hadir.
Seperti yang telah diumumkan sebelumnya, aktris ikonis Juliette Binoche akan memegang tampuk kepemimpinan juri. Ia menggantikan Greta Gerwig, yang pada edisi sebelumnya menyerahkan Palme d’Or kepada film “Anora” karya Sean Baker.
Menariknya, baik Jeremy Strong maupun Payal Kapadia bukanlah wajah baru di Cannes. Tahun lalu, keduanya berkompetisi dengan karya masing-masing. Strong hadir dengan penampilan memukaunya sebagai Roy Cohn dalam film kontroversial “The Apprentice” arahan Ali Abbasi, sementara Kapadia berhasil meraih Grand Prix untuk debut film fiksi panjangnya, “All We Imagine as Light.”
Halle Berry sendiri mencatatkan sejarah sebagai wanita Afrika-Amerika pertama yang meraih Piala Oscar untuk Aktris Terbaik berkat perannya yang memukau dalam “Monster’s Ball.” Selain berakting, Berry juga menunjukkan bakatnya di balik layar dengan menyutradarai film “Bruised” pada tahun 2020 dan menjadi produser di berbagai proyek film yang ia bintangi, termasuk film terbarunya, “Never Let Go” karya Alexandre Aja.
Bagi Alba Rohrwacher, Festival Cannes sudah seperti rumah kedua. Ia telah beberapa kali membawa film-filmnya ke kompetisi utama, seperti “The Wonders,” “Happy as Lazzaro,” dan “La Chimera” yang disutradarai oleh saudara perempuannya, Alice Rohrwacher. Ia juga membintangi film-film terkenal lainnya yang berkompetisi di Cannes, seperti “Tale of Tales” karya Matteo Garrone dan “Tre Piani” arahan Nanni Moretti.
Hong Sangsoo juga merupakan figur yang tak asing lagi di Cannes. Ia telah menayangkan empat filmnya di sesi Kompetisi (“Woman Is the Future of Man,” “Tale of Cinema,” “In Another Country,” “The Day After”) dan empat film lainnya di bagian Un Certain Regard (“The Power of Kangkwon Province,” “Virgin Stripped Bare by Her Bachelors,” “Hahaha,” dan “The Day He Arrives”).
Dieudo Hamadi dengan filmnya yang memukau banyak penonton, “Downstream to Kinshasa,” ke Cannes pada tahun 2020. Sementara itu, Carlos Reygadas telah menjadi bagian penting dari festival ini sejak tahun 2005 dengan film keduanya, “Battle in Heaven.” Ia bahkan meraih penghargaan Sutradara Terbaik untuk filmnya “Post Tenebras Lux” pada tahun 2012. Selain menyutradarai, Reygadas juga aktif sebagai produser untuk karya-karya sineas berbakat lainnya seperti Amat Escalante, Dea Kulumbegashvili, Christine Haroutounian, dan Hilal Baydarov. Saat ini, ia tengah menggarap film terbarunya yang berjudul “Wake of Umbra.”
Leïla Slimani, seorang penulis buku ternama, juga memiliki keterikatan yang kuat dengan dunia film melalui adaptasi karya-karyanya. Novel keduanya yang memenangkan Prix Goncourt 2016, “Lullaby,” diadaptasi menjadi film thriller yang dibintangi oleh Karin Viard dan Leïla Bekhti pada tahun 2019.
Selain jajaran juri yang bertabur bintang, Festival Film Cannes ke-78 juga dipastikan akan diramaikan oleh kehadiran film-film Hollywood yang sangat dinantikan. Beberapa di antaranya adalah “Die, My Love” karya Lynne Ramsay yang dibintangi Jennifer Lawrence dan Robert Pattinson, serta debut penyutradaraan Kristen Stewart, “The Chronology of Water,” yang akan tayang di sesi Un Certain Regard. Film-film blockbuster seperti “Mission: Impossible — The Final Reckoning,” film terbaru Spike Lee yang dibintangi Denzel Washington, “Highest 2 Lowest,” film perampokan dari Kelly Reichardt “The Mastermind” dengan Josh O’Connor, film romantis Oliver Hermanus “The History of Sound” yang menampilkan O’Connor dan Paul Mescal, film horor Ari Aster yang bertabur bintang “Eddington,” serta film terbaru Wes Anderson yang ansambel “The Phoenician Scheme” juga dipastikan akan menjadi daya tarik utama. Menariknya, Scarlett Johansson, salah satu bintang “The Phoenician Scheme,” juga akan hadir di Cannes dengan debut penyutradaraannya, “Eleanor the Great,” yang akan tayang di bagian Un Certain Regard.
Dengan jajaran juri yang kompeten dan pilihan film yang menjanjikan, pemenang kompetisi tahun ini akan diumumkan pada upacara penutupan yang akan digelar pada tanggal 24 Mei. Jangan lewatkan Festival Film Cannes yang akan berlangsung dari tanggal 13 hingga 24 Mei, sebuah perayaan sinema dunia yang tak terlupakan.







