Timothée Chalamet, salah satu aktor muda paling bersinar di kancah perfilman internasional, baru-baru ini menerima Penghargaan David Italia untuk Keunggulan Sinematik pada edisi ke-70 David di Donatello Awards yang prestisius di studio Cinecittà, Roma. Dalam momen penuh haru itu, Chalamet secara khusus menggarisbawahi peran krusial sutradara Luca Guadagnino dan film “Call Me by Your Name” dalam perjalanan kariernya.
“Luca mungkin adalah orang yang paling penting dalam karier saya,” tutur Chalamet, yang hadir di acara penghargaan film terkemuka Italia itu didampingi kekasihnya, Kylie Jenner – menandai debut karpet merah mereka bersama setelah dua tahun menjalin hubungan – serta ayahnya, Marc Chalamet.
Karier Chalamet melesat setelah ia mendapatkan nominasi aktor terbaik pertamanya pada tahun 2017 untuk film “Call Me by Your Name” karya Guadagnino, di usianya yang baru 22 tahun. Kala itu, ia menjadi nominasi termuda ketiga dalam kategori tersebut sepanjang sejarah penghargaan.
“Saya memulai sebagai anak berusia 20 tahun dari New York yang kesulitan menembus industri film Amerika,” kenang Chalamet. “Karier saya terjadi dalam semalam berkat Luca Guadagnino dan kesempatan yang ia berikan kepada saya untuk bermain di sebuah film Italia.”
Meskipun tidak memiliki garis keturunan keluarga yang langsung berhubungan dengan Italia, Chalamet merasakan ikatan yang mendalam dengan komunitas sinema di sana. “Saya tidak memiliki hubungan dengan siapa pun di sini, tetapi saya merasakan hubungan yang mendalam dengan komunitas bioskop di sini,” tambahnya. Dalam candanya, Chalamet juga mengungkapkan sisi lain dirinya. “Jika saya tidak mengejar impian saya untuk berakting, saya mungkin akan memecahkan rekor skor Francesco Totti,” ujarnya, merujuk pada mantan kapten klub sepak bola AS Roma yang sangat ia idolakan.
Piera Detassis, presiden dan direktur artistik Akademi Sinema Italia, memberikan pujian tinggi kepada Chalamet. “Asal-usul Eropa Timothée Chalamet dan latar belakang Amerikanya menjadikannya salah satu protagonis sinema internasional yang paling tidak dapat diprediksi dan berbakat saat ini, mampu menjadi pemain auteur dan bintang yang menciptakan tren dan serta gaya,” kata Detassis.
Penghargaan David di Donatello tahun ini juga menyoroti sejumlah film unggulan, di antaranya “Parthenope” karya Paolo Sorrentino, “The Great Ambition” karya Andrea Segre, “Vermiglio” karya Maura Delpero, dan “The Art of Joy” karya Valeria Golino.







