Miley Cyrus kembali membuat gebrakan pada September 2025 dengan merilis versi deluxe dari albumnya Something Beautiful. Salah satu sorotan utama dari rilisan ini adalah lagu “Secrets”, sebuah balada emosional yang ditulis Miley sebagai peace offering atau tawaran damai kepada ayahnya, Billy Ray Cyrus. Dalam unggahan Instagram yang viral, Miley menulis bahwa lagu ini merupakan ungkapan cintanya terhadap sang ayah, meskipun hubungan mereka sempat renggang. Ia juga menegaskan bahwa “forgiveness and freedom are one and the same” bahwa pengampunan dan kebebasan adalah satu kesatuan (People). Lagu ini pun langsung menarik perhatian publik, bukan hanya karena liriknya yang sarat emosi, tetapi juga karena keberanian Miley membawa persoalan keluarga ke dalam karya musik dengan cara yang elegan, jujur, dan penuh simbolisme.
Miley dibesarkan dalam keluarga musik. Ayahnya, Billy Ray Cyrus, adalah penyanyi country yang terkenal dengan hit “Achy Breaky Heart” pada 1990-an. Sejak kecil, Miley dekat dengan ayahnya, bahkan keduanya pernah berduet di serial Hannah Montana, yang membuat nama Miley mendunia. Namun, seiring waktu, hubungan mereka mengalami pasang surut. Perpisahan orangtuanya pada 2022 disebut menjadi salah satu titik awal renggangnya komunikasi.
Media kerap menyoroti ketegangan itu, termasuk perasaan Miley yang sempat lebih dekat dengan ibunya, Tish Cyrus, dibanding sang ayah. Dalam wawancara dengan The New York Times, Miley menyebutkan bahwa kini ia melihat orangtuanya sebagai manusia dengan perjalanan hidup masing-masing, bukan sekadar figur ayah dan ibu yang sempurna (Harper’s Bazaar). Perspektif ini membantunya mendekati ayahnya dengan hati yang lebih lapang sebuah pesan yang jelas terasa dalam “Secrets”.
Lirik dalam “Secrets” dipenuhi metafora tentang kerahasiaan, kerentanan, dan perdamaian. Beberapa baris penting seperti “Secrets, I wanna keep your secrets / Like sunlight in the shadows / Like footsteps in the grass” menggambarkan keinginan Miley untuk menjadi tempat aman bagi ayahnya, tempat di mana rahasia atau luka bisa dititipkan tanpa takut dihakimi. Cahaya dalam bayangan menjadi simbol kehadiran cinta bahkan di tengah kegelapan konflik, sementara jejak di rerumputan melukiskan hal-hal kecil yang mungkin tidak selalu terlihat, tetapi tetap meninggalkan bekas.
Lirik lain yang berbunyi “Hero, can I be your hero? / Call off all your forces / A white flag in the war” menunjukkan permintaan Miley untuk bisa menjadi seseorang yang ayahnya andalkan, meskipun biasanya orangtua-lah yang berperan sebagai pahlawan anak. Simbol white flag atau bendera putih merepresentasikan ajakan untuk mengakhiri “perang dingin” emosional yang memisahkan mereka. Semua ini membuat “Secrets” bukan sekadar ekspresi seni, melainkan sebuah permohonan yang sangat pribadi. Dengan membagikannya kepada publik, Miley membuka dirinya secara total sebuah langkah yang rawan, tetapi justru menambah keaslian lagu ini.

“Secrets” bukan hanya menyentuh lewat lirik, tetapi juga melalui dimensi musikalnya. Lagu ini berakar pada ballad pop-rock dengan nuansa lembut, membuat vokal Miley terdengar raw dan penuh emosi. Alih-alih dipenuhi produksi megah, aransemen yang digunakan justru relatif sederhana, menonjolkan gitar, drum, dan vokal sebagai pusat kekuatan lagu. Kehadiran dua anggota Fleetwood Mac, Lindsey Buckingham dan Mick Fleetwood, menambah bobot emosional.
Gitar Lindsey menghadirkan nuansa dreamy, sementara dentuman drum Mick mempertegas ketegangan yang tersirat dalam lirik. Hubungan Miley dengan Fleetwood Mac sendiri bukan hal baru, sebab sebelumnya ia pernah berkolaborasi dengan Stevie Nicks. Dari sisi vokal, Miley tampil dengan suara yang tidak sepenuhnya mulus; ada serak dan pecah di beberapa bagian, tetapi justru hal itu memperkuat kesan tulus, seolah ia benar-benar berbicara dari hati, bukan hanya bernyanyi.
Video musik “Secrets” yang digarap Miley bersama Jacob Bixenman dan Brendan Walter menghadirkan simbolisme visual yang kuat. Teater kosong yang menjadi latar menggambarkan jarak emosional sekaligus panggung rekonsiliasi, sementara gaun hitam dan putih yang dikenakan Miley merepresentasikan pertarungan antara luka masa lalu dan harapan baru. Kehadiran topeng permata menyoroti bagaimana rahasia bisa terlihat indah, tetapi pada saat yang sama membatasi, menjadi refleksi langsung dari makna “secrets” itu sendiri. Kamera yang kerap menyorot close-up wajah Miley menambahkan lapisan emosional, memperlihatkan ekspresi rapuh dan penuh harap. Semua elemen visual ini bukan sekadar hiasan, melainkan penegas makna yang sudah terjalin erat dalam lirik lagunya.

Menyebut lagu ini sebagai peace offering adalah sebuah langkah besar bagi Miley. Dalam tradisi budaya, peace offering melambangkan kerendahan hati sebuah pengakuan akan adanya konflik yang kemudian diikuti dengan pemberian sesuatu untuk memperbaiki hubungan. Bagi Miley, musik adalah bahasa paling tulus yang ia miliki, sehingga lagu ini menjadi hadiah yang lahir dari hati. Lebih dari itu, ia menegaskan bahwa pengampunan adalah bentuk kebebasan; dengan berdamai, ia tidak hanya memberikan sesuatu kepada ayahnya, tetapi juga membebaskan dirinya sendiri dari beban emosional yang selama ini ia pikul. Alih-alih terus mengungkit masa lalu, Miley memilih membuka pintu bagi dialog baru, sebuah undangan untuk menata kembali hubungan mereka di masa depan.
Reaksi Billy Ray Cyrus terhadap lagu ini sangat emosional. Dalam sebuah unggahan di media sosial, ia menyebut “Secrets” sebagai hadiah ulang tahun terbaik yang pernah ia terima, seraya menuliskan, “Thank you @MileyCyrus for Secrets … a song straight from your heart to mine.” Respons ini menegaskan bahwa pesan Miley berhasil sampai kepada ayahnya. Publik pun ikut tersentuh; banyak penggemar menyebut “Secrets” sebagai karya paling jujur yang pernah dirilis Miley dalam beberapa tahun terakhir. Media musik internasional turut memberikan pujian, menyoroti keberanian Miley dalam membuka luka pribadi melalui musik yang sarat emosi.
“Secrets” bukan hanya penting bagi Miley, tetapi juga relevan dalam konteks musik pop modern. Jika banyak musisi menulis tentang cinta atau patah hati, Miley justru menghadirkan tema rekonsiliasi keluarga sesuatu yang jarang dibicarakan secara eksplisit dalam arus utama pop. Lagu ini juga menyentuh isu yang lebih universal, yakni konflik antar generasi, yang dapat menjadi pengingat bagi banyak orang tentang pentingnya memaafkan orangtua maupun anak. Selain itu, “Secrets” menegaskan kembali bahwa keaslian emosional adalah kekuatan terbesar Miley. Setelah melalui perjalanan panjang dari bintang Disney hingga ikon rock-pop, karya ini memperlihatkan bahwa inti kariernya terletak pada keberanian untuk tampil apa adanya dan mengubah pengalaman pribadi menjadi musik yang menyentuh banyak hati.
“Secrets” bukan sekadar tambahan deluxe album, tetapi sebuah karya monumental dalam perjalanan Miley Cyrus. Lagu ini menampilkan kejujuran, kerentanan, dan keinginan tulus untuk memperbaiki hubungan keluarga.
Dengan lirik penuh metafora, musik yang intim, video simbolis, serta keberanian menyebutnya sebagai peace offering, Miley berhasil menyampaikan pesan rekonsiliasi yang universal. Respons positif dari Billy Ray dan publik menunjukkan bahwa kadang sebuah lagu bisa menjadi jembatan yang lebih kuat daripada kata-kata biasa.
Pada akhirnya, “Secrets” bukan hanya lagu tentang rahasia, tapi tentang cinta yang tetap ada meskipun terluka, dan tentang keberanian untuk memulai kembali.








