Halftime Show Super Bowl 2026 Hadirkan Bad Bunny sebagai Headliner

38
Sumber: gettyimages

Dunia musik dan olahraga kembali dipertemukan dalam satu momen bersejarah. Bad Bunny, superstar global asal Puerto Rico, resmi diumumkan sebagai artis utama atau headliner dalam pertunjukan Halftime Show Super Bowl LX tahun 2026. Pengumuman ini disampaikan langsung oleh pihak NFL, Apple Music, serta Roc Nation pada Minggu, 28 September 2025.

Bagi para penggemar musik Latin dan penggemar NFL, kabar ini bukan sekadar pengumuman, tetapi sebuah tonggak budaya yang menegaskan betapa musik berbahasa Spanyol kini telah menjadi bagian integral dari arus utama hiburan global.

Super Bowl merupakan pertandingan final National Football League (NFL) yang setiap tahun menarik perhatian ratusan juta pasang mata dari berbagai penjuru dunia. Ajang ini bukan hanya pesta olahraga, melainkan juga pesta hiburan.

Super Bowl LX dijadwalkan berlangsung pada 8 Februari 2026 di Levi’s Stadium, Santa Clara, California. Stadion ini juga menjadi rumah dari tim San Francisco 49ers dan sudah berpengalaman menyelenggarakan event skala internasional.

Halftime Show selalu menjadi salah satu bagian paling ditunggu-tunggu. Dalam waktu sekitar 13–15 menit, penampil utama diberikan panggung megah dengan produksi spektakuler. Bahkan, banyak orang yang menonton Super Bowl bukan karena pertandingan, melainkan karena ingin menyaksikan Halftime Show yang selalu penuh kejutan.

Untuk memahami signifikansi Bad Bunny sebagai headliner, mari menengok sejenak sejarah Halftime Show. Pada tahun 1993, Michael Jackson dianggap sebagai titik balik modernisasi Halftime Show berkat produksi megah yang menaikkan standar global. Kemudian pada 2004, penampilan Janet Jackson dan Justin Timberlake memicu kontroversi besar serta debat panjang tentang sensor di televisi AS. Tahun 2013, Beyoncé mencetak rekor rating dan menjadi bahan pembicaraan pop culture dunia.

Sumber: gettyimages

Lalu pada 2020, Shakira dan Jennifer Lopez menghadirkan nuansa Latin besar-besaran sekaligus menjadi momen debut Bad Bunny di panggung Super Bowl sebagai tamu spesial. Tahun 2024, Usher menyajikan pertunjukan penuh energi dengan sentuhan nostalgia R&B, dan pada 2025, Kendrick Lamar mencatat penampilan paling ditonton sepanjang sejarah Halftime Show. Dengan tradisi tersebut, hadirnya Bad Bunny di tahun 2026 akan semakin memperkuat tren diversifikasi budaya di panggung terbesar dunia.

Bad Bunny lahir dengan nama Benito Antonio Martínez Ocasio pada 10 Maret 1994 di Vega Baja, Puerto Rico. Dari awal kariernya di SoundCloud hingga kini menjadi ikon global, perjalanannya selalu dipenuhi inovasi dan keberanian artistik. Ia telah meraih tiga Grammy Awards dan belasan Latin Grammy sebagai bukti pengakuan dunia atas kualitas musikalnya. Albumnya yang berjudul Un Verano Sin Ti (2022) bahkan menjadi album berbahasa Spanyol pertama yang memuncaki tangga album Billboard 200 sepanjang tahun.

Tak hanya itu, Bad Bunny juga dikenal lewat kolaborasi global bersama artis besar seperti Drake, Cardi B, J Balvin, hingga Shakira. Pada 2025, ia sukses menggelar residensi di Puerto Rico yang menghadirkan lebih dari 500.000 penonton, menjadikannya salah satu konser residensi terbesar dalam sejarah musik Latin. Lebih dari sekadar musisi, Bad Bunny juga dianggap sebagai duta budaya karena kerap menyuarakan isu sosial, politik, dan kebanggaan terhadap Puerto Rico. Selain di dunia musik, ia pun merambah dunia akting, termasuk tampil di film Bullet Train bersama Brad Pitt, serta sempat diumumkan akan memerankan karakter Marvel El Muerto.

Sumber: gettyimages

Makna penunjukan Bad Bunny sebagai headliner Halftime Show Super Bowl 2026 dapat dilihat dari berbagai aspek penting. Pertama, representasi Latin menjadi sorotan utama. Dengan sebagian besar repertoar berbahasa Spanyol, Bad Bunny akan membawa bahasa dan budaya Latin ke panggung yang ditonton lebih dari 100 juta orang di seluruh dunia, sehingga memperluas representasi sekaligus mengukuhkan dominasi musik Latin di era global. Kedua, penampilan ini juga menjadi simbol kebanggaan budaya. Bad Bunny sendiri menegaskan bahwa pertunjukan ini adalah untuk “my people, my culture, and our history,” yang berarti Halftime Show bukan hanya soal hiburan, melainkan juga panggung untuk menegaskan identitas dan warisan budaya.

Ketiga, dari sisi bisnis, keputusan ini merupakan strategi cerdas NFL dan Apple Music untuk memperluas audiens Super Bowl di pasar Amerika Latin serta komunitas Latin di Amerika Serikat, sejalan dengan data demografi yang menunjukkan pertumbuhan pesat penonton Latin. Keempat, pemilihan Bad Bunny juga menghadirkan diferensiasi yang berani. Saat publik ramai berspekulasi bahwa Taylor Swift akan menjadi headliner, NFL justru memberi kejutan dengan memilih artis Latin. Langkah ini menunjukkan keberanian mengambil risiko demi menghadirkan variasi dan memperluas cakrawala hiburan di panggung terbesar dunia.

Ekspektasi terhadap penampilan Bad Bunny di Halftime Show Super Bowl 2026 sangat tinggi, terutama dalam hal tata produksi. Super Bowl selalu identik dengan panggung luar biasa, mulai dari panggung yang bisa muncul seketika di tengah lapangan, efek cahaya megah, hingga pemanfaatan teknologi AR (augmented reality). Diperkirakan, produksi Bad Bunny akan menonjolkan nuansa tropis, Latin, sekaligus menghadirkan sentuhan futuristik untuk menambah daya tarik visual. Dari segi daftar lagu, meski belum ada bocoran resmi, kemungkinan besar ia akan membawakan sejumlah hit andalannya seperti Dakiti, Tití Me Preguntó, Callaíta, Ojitos Lindos, dan Me Porto Bonito.

Lagu-lagu tersebut biasanya akan dipadatkan dalam format medley agar sesuai dengan durasi standar Halftime Show. Selain itu, penampilan ini diperkirakan akan menghadirkan kolaborasi tamu spesial. Banyak penggemar berspekulasi bahwa Bad Bunny akan mengundang rekan kolaboratornya seperti J Balvin, Karol G, atau bahkan Shakira kembali, mengingat tradisi Halftime Show yang kerap melibatkan artis tamu untuk menciptakan momen ikonik. Tak hanya itu, berdasarkan rekam jejaknya, Bad Bunny juga diyakini akan menyelipkan pesan sosial dalam pertunjukannya, baik terkait kebanggaan Puerto Rico, isu hak imigran, maupun pesan kesetaraan, sehingga menjadikan penampilannya lebih dari sekadar hiburan.

Penunjukan Bad Bunny sebagai headliner Halftime Show Super Bowl 2026 menjadi sebuah peristiwa bersejarah, bukan hanya bagi dunia hiburan, tetapi juga bagi representasi budaya Latin di panggung internasional. Dengan kapasitas artistik yang mumpuni, basis penggemar global yang masif, serta keberanian dalam mengangkat identitas budaya, Bad Bunny berpotensi menghadirkan salah satu pertunjukan paling berkesan dalam sejarah Super Bowl. Tantangannya tentu besar, mulai dari ekspektasi publik yang sangat tinggi hingga kompleksitas logistik produksi, namun jika berhasil, penampilan ini akan meninggalkan warisan yang bertahan lama, melampaui batas dunia olahraga maupun musik. Pada akhirnya, dunia menantikan Februari 2026 untuk melihat bagaimana seorang artis asal Puerto Rico mampu mengubah panggung Super Bowl menjadi perayaan budaya, musik, dan keberagaman.