Setelah bertahun-tahun dikenal sebagai ikon kecantikan, fashion influencer, dan bintang reality show yang membentuk budaya pop modern, Kylie Jenner kini membuka bab baru dalam kariernya. Melalui lagu debut berjudul “Fourth Strike”, ia secara resmi melangkah ke dunia musik sebuah langkah yang banyak disebut sebagai kejutan terbesar di industri hiburan tahun ini.
Lagu tersebut tidak hanya menjadi kolaborasi pertamanya dengan duo pop-elektronik Terror Jr, tetapi juga menandai kembalinya persona legendaris “King Kylie”, sosok alter ego yang dulu identik dengan masa kejayaan Kylie di era 2014–2016, ketika ia dikenal karena gaya edgy, eksperimental, dan kepercayaan diri yang tinggi.

Bagi banyak penggemar, “Fourth Strike” terasa seperti sebuah momen full circle: Kylie kembali ke akar estetikanya yang berani, namun kali ini dengan bentuk ekspresi baru melalui musik. Peluncuran lagu ini bertepatan dengan ulang tahun ke-10 Kylie Cosmetics, menambah lapisan simbolis bahwa Kylie tidak hanya merayakan masa lalu, tapi juga mengukuhkan dirinya sebagai sosok yang terus berevolusi.
Langkah ini membuktikan bahwa Kylie bukan sekadar pengusaha sukses atau bintang televisi yang menunggangi popularitas keluarga Kardashian-Jenner. Ia menunjukkan kemampuan untuk memanfaatkan pengaruhnya lintas bidang dari kecantikan, mode, hingga kini musik dengan strategi branding yang solid dan keberanian artistik yang jarang dimiliki figur sekelasnya.
Dengan “Fourth Strike”, Kylie menegaskan bahwa dirinya masih mampu mengguncang dunia hiburan global. Bedanya, kali ini bukan dengan lip kit, kampanye makeup viral, atau reality show “The Kardashians”, melainkan dengan suara dan visi musikalnya sendiri. Debut ini menjadi pernyataan kuat bahwa Kylie Jenner tidak lagi hanya “ikon kecantikan”, melainkan seorang artis multidimensi yang siap menantang ekspektasi publik terhadap dirinya.
Nama Kylie Jenner identik dengan kesuksesan bisnis. Sejak meluncurkan Kylie Cosmetics pada 2015, ia berhasil membangun kerajaan kecantikan bernilai miliaran dolar dan menjelma menjadi salah satu pengusaha muda paling berpengaruh di dunia. Namun di balik gemerlap dunia bisnis dan reputasinya sebagai beauty mogul, Kylie ternyata sudah lama memiliki ketertarikan terhadap musik. Ia beberapa kali membagikan video dirinya bernyanyi di Instagram, bahkan sempat tampil dalam kampanye musik untuk produk kosmetiknya. Ketertarikan itu akhirnya diwujudkan secara resmi pada 13 Oktober 2025, ketika lagu debutnya “Fourth Strike” dirilis di berbagai platform streaming seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube. Menurut laporan People dan Harper’s Bazaar, keputusan Kylie untuk debut musik bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-10 Kylie Cosmetics, menjadikannya bagian dari strategi besar rebranding yang menghidupkan kembali citra King Kylie sosok rebel, berani, dan penuh ekspresi diri yang dulu lekat dengan dirinya.
“There was a little rumor 10 years ago that I was the one actually singing on 3 Strikes! It wasn’t me (wish it was), so I had the idea to come together for Fourth Strike and it would actually be me featured”, tulis Kylie di akun Instagram-nya, menanggapi rumor lama tentang identitas vokalis lagu 3 Strikes milik Terror Jr yang sempat menjadi perbincangan publik satu dekade lalu.

Bagi penggemar lama, kerja sama Kylie dengan Terror Jr bukan hal asing. Pada tahun 2016, lagu “3 Strikes” milik grup tersebut digunakan dalam iklan perdana Kylie Cosmetics. Saat itu, banyak penggemar berspekulasi bahwa suara di lagu tersebut adalah milik Kylie sendiri teori yang cepat viral di Twitter dan Reddit.
Rumor ini bertahan selama bertahun-tahun dan bahkan menjadi bagian dari “urban legend” pop culture. Kini, hampir satu dekade kemudian, Kylie menjawabnya secara elegan dengan “Fourth Strike” versi nyata dari rumor yang dulu hanya dugaan. Secara simbolis, judul “Fourth Strike” juga dianggap sebagai lanjutan dari 3 Strikes. Jika lagu pertama menjadi awal rumor, maka lagu keempat adalah bukti nyata keterlibatan Kylie secara resmi.
Lagu “Fourth Strike” mengusung gaya electro-pop gelap dengan beat lambat dan nuansa sensual. Suaranya diproduksi menggunakan lapisan vokal autotune yang lembut, memberi kesan futuristik dan misterius. Kylie membawakan bagian bridge dan verse dengan gaya speak-sing bernyanyi setengah berbicara yang banyak digunakan dalam musik pop alternatif modern.
Menurut People, produser lagu ini adalah tim yang juga bekerja di balik proyek Terror Jr sebelumnya, dengan penekanan pada estetika cyber-pop yang sejalan dengan citra glamor Kylie. Secara musikal, lagu ini mengingatkan pada karya artis seperti Charli XCX, Grimes, dan FKA Twigs eksploratif, digital, dan edgy. Kylie tampaknya ingin menampilkan sisi artistik yang berbeda dari citra glamor sehari-harinya.
Lirik “Fourth Strike” sarat dengan simbolisme dan nuansa sensual yang khas, menampilkan sisi introspektif sekaligus menggoda dari Kylie Jenner. Beberapa potongan lirik yang menonjol antara lain, “One strike, two strike, let me get the mood right / I just wanna tell you I’m sorry”, serta “Write your name all over my body / Cross the line, I might do it again”. Di bagian akhir lagu, terdengar bisikan “King Kylie” sebuah elemen subtil namun kuat yang menjadi penanda identitas dan pernyataan kembalinya persona legendaris Kylie yang selama ini dirindukan penggemar.
Tema utama lagu ini berputar pada ketertarikan, permainan emosi, dan keinginan untuk mengulang kesalahan dengan kesadaran penuh, seolah menegaskan sisi Kylie yang sensual namun tetap memiliki kendali penuh atas dirinya. Liriknya menggambarkan sosok perempuan yang sadar akan kekuatannya, berani mengeksplorasi rasa, dan tidak takut menghadapi konsekuensi dari pilihannya. Menurut analisis Elle, “Fourth Strike” juga dapat dibaca sebagai metafora kehidupan Kylie sendiri seorang perempuan muda yang tumbuh dalam sorotan publik, pernah melakukan kesalahan, namun selalu bangkit dan merebut kembali narasi tentang dirinya.
Meski belum ada video musik resmi penuh, Kylie membagikan teaser visual berdurasi 45 detik di akun Instagram dan YouTube-nya. Cuplikannya menampilkan Kylie dalam adegan dramatis: mengenakan jumpsuit hitam, diinterogasi oleh polisi, lalu keluar dari ruangan dengan ekspresi dingin sebelum naik ke mobil convertible disambut oleh sang ibu, Kris Jenner, yang tampil sebagai cameo.

Adegan itu dianggap simbolik: “King Kylie” yang sempat “dikurung” kini bebas kembali. Visual ini dipuji banyak penggemar karena mengingatkan pada era 2014–2016 ketika Kylie sering tampil dengan gaya eksperimental dan dominan. Foto-foto promosi juga memperlihatkan Kylie di studio rekaman dengan rambut platinum, outfit hitam, dan makeup tegas memperkuat kesan bahwa proyek ini bukan sekadar iseng, tapi benar-benar direncanakan secara serius.
Banyak penggemar menyebut lagu ini sebagai “era kebangkitan King Kylie.” Komentar positif membanjiri media sosial, terutama di TikTok dan X (Twitter). Tagar seperti #KingKylieIsBack dan #FourthStrike sempat trending beberapa jam setelah perilisan.
“We missed this side of her, mysterious, confident, unapologetic”, tulis salah satu pengguna X. “She’s proving she’s more than a businesswoman. She’s an artist too”, tulis akun fanbase @KylieUpdates. Beberapa penggemar juga mengaku bahwa meski lagu ini sederhana, produksi dan konsepnya terasa “nostalgic but fresh”.
Dalam wawancara singkat dengan People, Kylie menyebut bahwa ia menikmati proses rekaman dan tak menutup kemungkinan untuk merilis proyek musik berikutnya. Meski belum ada konfirmasi tentang album, beberapa rumor menyebut ia sudah menyiapkan dua lagu lain dengan nuansa serupa, bekerja sama dengan produser dari Los Angeles. Fans berspekulasi bahwa Kylie bisa merilis EP mini pada akhir tahun 2025 atau awal 2026, tergantung pada reaksi publik terhadap “Fourth Strike”.
Lagu “Fourth Strike” bukan hanya sekadar debut musik tapi pernyataan identitas. Kylie Jenner menunjukkan bahwa ia tidak takut bereksperimen dan meninggalkan zona nyaman. Meski kritik terhadap autotune dan kemampuan vokalnya masih keras, keberanian untuk mencoba hal baru patut diapresiasi.
Dengan strategi visual yang kuat, branding konsisten, dan dukungan fanbase global, Kylie punya peluang besar untuk memperluas pengaruhnya dari dunia kecantikan ke dunia musik pop global. Apakah “Fourth Strike” akan menjadi langkah pertama menuju karier musik penuh? Atau hanya nostalgia “King Kylie” yang singkat namun berkesan? Waktu yang akan menjawab. Satu hal pasti Kylie Jenner berhasil mencuri perhatian dunia, sekali lagi.








