Paris Hilton Tampil Ikonik Jadi Britney Spears di Halloween 2025, Kenang Era ‘Oops… I Did It Again’

24
Sumber: Instagram/parishilton

Paris Hilton membagikan transformasi ikonik menjadi Britney Spears dengan kostum merah dari video “Oops… I Did It Again”, memicu nostalgia dan pujian dari penggemar. Paris Hilton kembali mencuri perhatian publik saat membuka perayaan Halloween 2025 dengan tribute penuh gaya kepada sahabat dan ikon pop, Britney Spears. Socialite, pebisnis, dan entertainer ini memposting serangkaian foto dan video yang menampilkan dirinya mengenakan versi modern dari bodysuit merah ikonik yang dipakai Britney dalam video musik “Oops… I Did It Again” lengkap dengan set yang meniru lanskap pentas dan aksen astronot yang mengingatkan pada adegan video asli. Postingan tersebut langsung viral dan menjadi bahan liputan media hiburan internasional.

Dalam carousel Instagram yang diposting Paris, terlihat ia menggunakan bodysuit merah mengkilap, wig lurus panjang ala Britney, dan riasan yang menonjolkan mata berkilau khas era pop akhir 1990-an dan awal 2000-an. Ia juga mengatur setting pemotretan dengan properti yang menyerupai bulan dan ruang angkasa referensi langsung ke adegan di mana Britney berinteraksi dengan seorang astronot dalam video aslinya. Suami Paris, Carter Reum, terlihat berperan sebagai astronot di beberapa foto, menambah unsur playful dan akurat pada rekreasi tersebut.

Sumber: Instagram/parishilton

Kostum ini bukan sekadar ‘selendang’ Halloween; Paris secara sadar memilih menghidupkan kembali momen budaya pop yang sangat dikenang, dan menyampaikan pesan penghormatan (tribute) lewat caption yang menyertai unggahan. Ia menuliskan kata-kata yang menegaskan bahwa kostum ini adalah bentuk penghormatan untuk “Queen” Britney sebuah bahasa selebritas yang mengakui legenda pop sebagai inspirasi generasi. 

Setelah unggahan Paris viral, sejumlah outlet hiburan besar segera menyoroti transformasinya. Billboard melaporkan bahwa Paris membuka rangkaian kostum Halloween dengan homage kepada Britney, menampilkan foto-foto yang mendapatkan banyak reaksi dari pengikutnya. Liputan-liputan tersebut menyoroti bagaimana kostum itu tidak hanya tampak akurat, tetapi juga membangkitkan perasaan nostalgia bagi penggemar era 2000-an.

Media hiburan lain seperti TooFab dan Parade turut mengangkat foto-foto tersebut, menyebut Paris berhasil ‘men-channel’ energi dan estetika video klasik Britney. Selain media, reaksi di platform sosial juga beragam: banyak penggemar menyambut hangat tribute itu, sementara sebagian kecil netizen menanggapi dengan komentar kritis mengenai frekuensi selebritas yang mendandani diri sebagai artis lain di setiap Halloween. Namun, mayoritas liputan menekankan bahwa homage Paris dirasa manis dan dilakukan dalam semangat admiration, bukan untuk menyinggung.

Ada beberapa alasan mengapa pilihan Paris Hilton untuk kembali mengenakan kostum Britney Spears menarik begitu banyak perhatian publik. Pertama, terdapat ikatan pribadi dan sejarah panjang antara keduanya. Paris dan Britney sudah lama bersahabat dan tumbuh di era yang sama sebagai ikon budaya pop awal 2000-an. Karena itu, tribute yang dilakukan Paris sering dipandang sebagai bentuk penghormatan antar-ikon, bukan sekadar aksi untuk menarik perhatian publik.

Selain itu, kekuatan nostalgia era awal 2000-an juga menjadi faktor utama di balik viralnya momen tersebut. Dalam beberapa tahun terakhir, tren nostalgia memang semakin mengakar dalam budaya populer. Menghidupkan kembali kostum ikonik seperti milik Britney dalam video “Oops… I Did It Again” mampu membangkitkan emosi kolektif dan memicu diskusi luas di media sosial maupun media hiburan.

Sumber: Instagram/parishilton

Tak hanya itu, ada pula pengaruh visual yang kuat terhadap branding pribadi Paris Hilton. Penampilannya bukan sekadar mengenakan kostum, melainkan bagian dari strategi personal branding yang konsisten dengan citra dirinya sebagai sosok glamor, ikonik, dan penuh gaya dengan slogan khasnya, “That’s Hot”. Dengan cara ini, Paris tidak hanya memberi penghormatan kepada sahabatnya, tetapi juga memperkuat engagement dengan para penggemar dan mempromosikan lini produk kecantikannya melalui visual yang selaras dengan identitas mereknya.

Paris sebenarnya sudah beberapa kali tampil mengenakan kostum terinspirasi Britney dalam perayaan Halloween sebelumnya, misalnya tribute populer ke video “Toxic” beberapa tahun lalu. Pilihan berulang ini menunjukkan kedekatan tema dan hubungan personal yang konsisten antara keduanya, serta bagaimana Paris menggunakan momen-momen publik untuk merayakan warisan pop yang membentuk karier dan citranya. Liputan arsip People dan artikel sebelumnya menegaskan jejak kostum-kostum tersebut selama beberapa musim Halloween.

Beberapa laporan juga mencatat respons dari lingkaran dekat Paris, termasuk komentar hangat dari keluarga dan teman-teman selebritas. Meskipun tidak semua reaksi diberi sorotan publik, kehadiran Carter Reum dalam pemotretan sebagai pasangan astronaut menambah dimensi intimate pada tribute tersebut, yang dilihat sebagai dukungan pasangan terhadap kreativitas Paris. Ini juga menegaskan bahwa momen-momen selebriti seperti ini kerap menjadi proyek kecil yang disiapkan bersama orang terdekat.

Tribute selebritas hampir selalu berjalan di garis tipis antara penghormatan dan kontroversi. Dalam kasus Paris, beberapa pengamat budaya berpendapat bahwa tribute yang terlalu sering atau terlalu mirip dapat memancing pertanyaan tentang orisinalitas. Namun dalam hampir semua liputan awal tentang kostum ini, fokus utama media tetap pada elemen perayaan dan nostalgia, bukan klaim plagiarisme atau pelanggaran hak cipta, sebab kostum dan set yang dipakai lebih mirip rekreasi fan-like ketimbang reproduksi komersial video asli.

Sumber: Instagram/parishilton

Pagelaran kostum selebritas seperti yang dilakukan Paris Hilton punya efek budaya yang nyata: mereka mengingatkan publik akan momen-momen penting dalam sejarah musik pop, membawa generasi baru untuk mengenali referensi-referensi klasik, sekaligus memberi ruang bagi diskusi tentang warisan artis seperti Britney Spears. Bagi industri label, publikasi, dan brand momen ini juga membuka peluang kolaborasi, pemasaran ulang (reissue, kampanye nostalgia), dan engagement yang bernilai.

Paris Hilton berhasil memulai Halloween 2025 dengan tribute yang terasa tulus, estetis, dan penuh hiburan. Lewat kostum “Oops… I Did It Again”, ia bukan hanya meniru tampilan ikonik, tetapi juga menegaskan kembali posisi Britney Spears sebagai figur yang membentuk imajinasi pop-culture modern. Reaksi luas dari publik dan media menunjukkan bahwa nostalgia yang dilakukan dengan rasa hormat dan selera visual yang kuat masih sangat efektif untuk menghasilkan momen viral yang disukai banyak pihak.