Merayakan 25 Tahun Her World Indonesia dan Perempuan yang Membawa Perubahan

18
Sumber: MRA Media

Selama lebih dari dua dekade, Her World Indonesia telah menjadi salah satu media gaya hidup perempuan paling berpengaruh di Tanah Air. Melalui liputan, program, dan platform yang konsisten, Her World Indonesia terus mengangkat suara, karya, dan perjalanan perempuan Indonesia dari berbagai latar belakang. Tahun 2025 menjadi tahun yang sangat spesial karena sekaligus menandai 25 tahun perjalanan Her World Indonesia dalam merayakan, memperjuangkan, serta memperkuat peran perempuan dalam masyarakat modern.

Puncak perayaan ini diwujudkan dalam Women Leadership Conference (WLC) 2025, sebuah konferensi tahunan yang selalu menghadirkan sosok-sosok perempuan berdaya dari beragam bidang mulai dari seni, teknologi, sains, hingga kewirausahaan. Tahun ini, acara digelar di Le Meridien Jakarta dengan tema besar “Disrupt Like a Woman, Time to Change the Game”, sebuah ajakan agar perempuan tak hanya mengikuti perubahan, tetapi juga memimpin, mengguncang, dan menciptakan perubahan itu sendiri.

Sumber: MRA Media

Mengusung tema “Disrupt Like a Woman, Time to Change the Game”, Her World Indonesia kembali menghadirkan Women Leadership Conference (WLC) 2025 di Le Meridien Jakarta yang diadakan pada 7 November 2025. Tahun ini, konferensi yang menghadirkan perempuan inspiratif dari berbagai bidang ini bertepatan dengan perjalanan 25 tahun Her World Indonesia.

Di tengah semangat baru tentang kepemimpinan dan peran perempuan, Her World Indonesia kembali menggelar Women Leadership Conference (WLC) 2025, ajang tahunan yang mempersatukan perempuan inspiratif dari berbagai bidang. Mengusung tema “Disrupt Like a Woman, Time To Change The Game” konferensi ini bukan sekadar panggung inspirasi, melainkan perayaan atas keberanian perempuan yang memilih untuk tidak hanya mengikuti perubahan, tetapi menciptakannya.

Tema ini sengaja diangkat untuk menangkap spirit baru perempuan Indonesia hari ini generasi yang semakin vokal, adaptif, dan berani mengambil ruang. Dunia yang berubah cepat menuntut perspektif baru, dan nilai-nilai kepemimpinan feminim seperti empati, keberanian, transparansi, serta kreativitas terbukti sangat relevan dalam berbagai sektor.

Berlokasi di Le Meridien Jakarta, acara ini mempertemukan berbagai perempuan dengan semangat yang sama untuk tumbuh dan berbagi dalam satu ruang. Energi positif ini berisikan perempuan-perempuan yang berbagi cerita, menukar pandangan, dan menyalakan api baru dalam diri satu sama lain.

Dalam sambutannya, Mita Soedarjo selaku Editor-in-Chief Her World Indonesia menekankan bahwa WLC selalu menjadi ruang untuk melihat bagaimana perempuan Indonesia terus bertumbuh dan menguatkan satu sama lain. Mita mengatakan, “Setiap tahun, Women Leadership Conference menjadi ruang yang selalu kami nantikan, karena di sinilah kita bisa melihat bagaimana perempuan Indonesia terus berkembang dan saling menguatkan. Tahun ini terasa istimewa, bukan hanya karena tema ‘Disrupt Like a Woman, Time to Change the Game’ yang begitu relevan, tetapi juga karena bertepatan dengan 25 tahun perjalanan Her World Indonesia sebuah refleksi tentang bagaimana kami tumbuh bersama perempuan yang kami rayakan”.

Sumber: MRA Media

Momentum ini kemudian diwujudkan dalam sesi reflektif bertajuk “Celebrating 25 Years of Her World Indonesia”. Empat generasi pemimpin redaksi Sari Narulita, Dian Sarwono, Shantica Warman, dan Mita Soedarjo turut tampil bersama di atas panggung. Percakapan mereka menjadi momen penghormatan terhadap perjalanan panjang Her World Indonesia sebagai media yang tidak hanya meliput tentang perempuan, tetapi tumbuh dan berevolusi bersama mereka. Momen ini menggarisbawahi bahwa Her World Indonesia tetap relevan di tengah perubahan tren media dan lanskap digital, dengan tetap mempertahankan fokus pada perempuan sebagai pusat narasi.

WLC 2025 menghadirkan rangkaian sesi menarik yang mempertemukan perempuan inspiratif dari berbagai sektor. Setiap pembicara membawa kisah, perspektif, dan pengalaman yang memperkaya sudut pandang audiens.

Dari panggung ke panggung, para pembicara menghadirkan percakapan yang menginspirasi tentang kekuatan, ketahanan, dan keautentikan perempuan modern. Mulai dari Cantika Abigail, Andien, dan Andra Alodita yang mengajak audiens memaknai ulang kecantikan dan proses penyembuhan; hingga Mira Sumanti (Google Indonesia), Utari Octavianty (Aruna Indonesia), dan Melinda Savitri (Grab Indonesia) yang menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat menjadi superpower bagi perempuan untuk berkembang dan memimpin di dunia yang terus berubah.

Sesi ini memperlihatkan bahwa teknologi, seni, kesehatan mental, dan wirausaha tidak lagi menjadi ranah yang saling terpisah semuanya saling beririsan dan menunjukkan pentingnya mindset inovatif bagi perempuan hari ini. Di sisi lain, kisah tentang kekuatan dan keberanian muncul lewat Fia Bunova dan Deayu Anugraha, dua penyintas kanker yang membagikan pengalaman memimpin hidup dengan penuh percaya diri. Cerita mereka mengingatkan bahwa kepemimpinan tidak hanya hadir di panggung publik, tetapi juga dalam proses pribadi mengelola rasa sakit, ketidakpastian, dan perjuangan hidup.

Sementara itu, Tantri Onny Bianti, Aliyah Natasha, Naomi Julia Soegianto, dan Alice Norin menghidupkan semangat wirausaha dengan membagikan perjalanan mereka dalam mengembangkan bisnis dari ide kecil menjadi langkah besar. Mereka menunjukkan bahwa ketika perempuan percaya pada potensinya, hal-hal yang dulu terasa mustahil menjadi mungkin.

Sebagaimana tradisi Her World Indonesia setiap tahunnya, Women of The Year (WOTY) 2025 menjadi puncak penghargaan bagi sosok-sosok perempuan yang telah memberi dampak dan inspirasi nyata di bidangnya masing-masing.

Tahun ini, penghargaan diberikan kepada:

  • Abigail Limuria – Penulis & Co-Founder What Is Up, Indonesia
  • Sastia Prama Putri – Researcher, Associate Professor Osaka University
  • Suryana Paramita – Produser Film & Co-Founder Cerita Films
  • Erika Richardo – Art Creator
  • Lizzie Parra – Founder BLP Beauty
  • Maya Watono – CEO Injourney
  • Utari Octavianty – Co-Founder Aruna Indonesia
  • Tantri Onny Bianti – Owner Natasha Skin Clinic Center & Entrepreneur

Daftar ini kembali menegaskan bahwa perempuan Indonesia memiliki pengaruh besar dalam budaya, sains, kecantikan, bisnis, hingga ekonomi kreatif.

Konferensi ditutup dengan sesi penuh refleksi bertajuk “Disrupt Like a Woman: How We Are Changing The Game.” Sosok-sosok seperti Cinta Laura Kiehl, Luna Maya, Raisha Syarfuan (President Director PT Sarinah), dan Sastia Prama Putri berbagi pandangan tentang bagaimana perempuan mampu mengubah sistem meski sering kali tidak disadari.

“Selama aku melakukan sesuatu dengan kesungguhan hati, kejujuran, dan integritas, aku yakin ketika kita berada di jalan yang benar, hasil yang kita inginkan akan datang pada waktunya. Mungkin tidak langsung terlihat, tapi dalam jangka panjang, honesty always pays off”, ujar Cinta Laura. Sementara Luna Maya menambahkan, “Aku selalu penuh dengan tanda tanya tentang apa yang terjadi di dunia ini, tentang bagaimana kita bisa menjadi perempuan yang lebih berdaya dan berguna. Rasa ingin tahu itu yang selalu aku pegang, agar aku terus belajar dan berkembang lewat hal-hal positif”. Sesi ini menjadi penegasan bahwa disruption bukan hanya mengguncang sistem, tetapi keberanian untuk berbeda, berpikir kritis, dan membawakan nilai-nilai feminin sebagai kekuatan, bukan kelemahan.

Sumber: MRA Media

Melalui Women Leadership Conference 2025, Her World Indonesia kembali menegaskan esensinya selama lebih dari dua dekade menjadi medium yang tidak hanya bercerita tentang perempuan, tetapi juga berdiri bersama mereka. “Tentang perempuan yang saling menyalakan. Tentang keberanian untuk mengubah permainan dengan cara yang hanya bisa dilakukan oleh perempuan”, ungkap Mita.

Ia menutup dengan refleksi mendalam, “Melalui WLC, kami ingin menunjukkan bahwa kekuatan perempuan tidak hanya hadir di ruang publik, tetapi juga di keseharian, dari bagaimana ia mengambil keputusan, beradaptasi, dan memberi dampak bagi sekitarnya. Setiap perempuan punya kekuatan untuk menciptakan perubahan, sekecil apapun langkahnya”.