No Na Rilis “the one”, Lagu Bernuansa Retro yang Segar

10
Sumber: Instagram/nonawav

Pada 21 November 2025, girl group Indonesia no na merilis single terbaru berjudul “the one”, menghadirkan warna musik yang segar dan kaya nostalgia lewat nuansa retro ala era 1980-an. Lagu ini tidak hanya menonjolkan aransemen musikal yang unik, tetapi juga dibalut dengan konsep visual yang menarik dan storytelling emosional, menjadikannya salah satu rilisan paling mencuri perhatian dari grup yang berada di bawah naungan label 88rising.

No na merupakan girl group global asal Indonesia yang berada di bawah naungan label internasional 88rising, yang dikenal sebagai rumah bagi berbagai talenta Asia berkelas dunia. Grup yang terdiri dari Christy, Esther, Baila, dan Shaz ini hadir dengan identitas musikal dan visual yang kuat. Nama “no na” diambil dari kata “nona” dalam bahasa Indonesia, yang mencerminkan citra mereka sebagai sosok-sosok muda, energik, serta feminin sebuah konsep yang ingin mereka bawa ke ranah musik global.

Sebelum merilis single terbaru “the one”, no na sudah lebih dulu memperkenalkan karakter musik mereka lewat sejumlah lagu seperti “Shoot”, “Superstitious”, dan “Sad Face :(”. Ketiga lagu tersebut menampilkan keberagaman warna suara dan gaya produksi yang menjadi ciri khas grup ini. Pada Juli 2025, no na juga merilis EP perdana bertajuk Orchids, sebuah proyek yang menegaskan arah musikal mereka sekaligus menunjukkan potensi besar untuk berkembang di industri hiburan internasional.

Sumber: Instagram/nonawav

Nuansa musikal yang ditawarkan no na dalam “the one” terasa sangat kuat berkat perpaduan elemen-elemen retro yang diolah secara modern. Lagu ini disusun dengan struktur akor yang tidak biasa, lalu diperkaya dengan sentuhan synthesizer bernuansa 80-an yang memberikan warna nostalgia. Lapisan biola yang melankolis semakin menambah kedalaman emosi, menciptakan atmosfer dreamy yang seolah menggambarkan momen kontemplatif di tengah malam. Perpaduan instrumen-instrumen tersebut menghadirkan karakter musik yang menggabungkan pop masa kini dengan sentuhan vintage, sehingga menghasilkan komposisi yang segar namun tetap membangkitkan memori masa lalu.

Selain aransemennya yang khas, kekuatan utama “the one” juga terletak pada karakter vokal para anggotanya. Christy, Esther, Baila, dan Shaz masing-masing membawa warna suara yang berbeda, namun ketika disatukan, harmoni yang tercipta terdengar sangat natural dan memikat. Keharmonisan vokal ini bukan hanya memperkaya tekstur musik, tetapi juga memperkuat penyampaian emosional dari lirik lagu. Melalui perpaduan vokal yang selaras dan penuh perasaan, pendengar dapat merasakan nuansa kerentanan, keraguan, sekaligus harapan yang menjadi inti cerita dalam “the one”. Kombinasi antara produksi yang matang dan penyampaian vokal yang kuat menjadikan lagu ini salah satu rilisan no na yang paling berkesan.

Lirik “the one” menggambarkan perjalanan emosional tentang cinta yang tulus namun dibayangi kerentanan. Lagu ini menceritakan seseorang yang pernah mengalami luka mendalam, sehingga muncul rasa takut untuk membuka hati lagi. Seperti diungkap dalam sejumlah analisis, narasi tersebut menunjukkan karakter yang masih dibayangi trauma masa lalu dan kini berhati-hati dalam memberikan cintanya kepada orang lain. Pada bagian chorus, ungkapan seperti “I want somebody … be my one and only” menegaskan kerinduannya akan sosok yang dapat diandalkan, seseorang yang benar-benar tepat dan istimewa untuk dijadikan tempat kembali. Namun di sisi lain, keraguan juga hadir melalui baris “I wanna tell you but I just can’t handle it,” mencerminkan betapa beratnya bagi sang tokoh untuk sepenuhnya jujur dan terbuka tentang perasaannya.

Walau begitu, liriknya tetap menunjukkan secercah harapan ada keinginan untuk menjalin hubungan yang serius apabila pasangannya bersedia menunjukkan komitmen dan rasa aman, seperti yang digambarkan lewat kalimat “If you want me say you will … be someone I can trust”. Secara keseluruhan, pesan yang ingin disampaikan no na melalui “the one” adalah bahwa cinta yang matang tidak hanya hadir dari emosi yang kuat, tetapi juga tumbuh dari kepercayaan, kesediaan untuk hadir satu sama lain, serta keberanian untuk membangun hubungan yang sehat.

Sumber: Instagram/nonawav

Video musik “the one” menonjolkan konsep visual bergaya retro yang sangat kuat, membawa penonton kembali ke atmosfer era 1980-an. Dalam narasinya, para anggota no na digambarkan sedang menghubungi sebuah “hotline paranormal” untuk mencari jodoh, sebuah ide visual yang unik, jenaka, namun tetap memiliki simbolisme emosional. Pilihan konsep ini memberi sentuhan playful yang tetap selaras dengan tema lagu tentang pencarian cinta dan ketidakpastian perasaan. Nuansa lawas diperkuat melalui penggunaan efek VHS, tampilan layar analog, hingga estetika infomercial khas televisi jadul, menciptakan perpaduan antara nostalgia dan sentuhan modern yang terasa segar. Tidak hanya mengandalkan visual, video ini juga dipenuhi koreografi yang rapi dan elegan, menampilkan kekompakan serta chemistry alami antaranggota. Gerakan-gerakannya memberi dimensi tambahan pada cerita lagu, seolah menghidupkan rasa ragu, harapan, dan kerinduan yang tersirat dalam lirik.

Secara keseluruhan, video musik “the one” menghadirkan pengalaman visual yang disebut media sebagai sebuah “sparkling retro world”, yaitu dunia yang memadukan estetika campy gaya yang sengaja dibuat berlebihan demi kesan dramatis dengan karisma khas no na dan sentuhan fantasi pop yang memikat. Gabungan unsur-unsur ini membuat video tersebut bukan hanya berfungsi sebagai ilustrasi musik, tetapi juga sebagai sarana bercerita yang mempertegas emosi inti dari lagu. Melalui pendekatan visual yang kreatif dan penuh karakter, no na berhasil menghadirkan atmosfer yang memperkaya pesan tentang cinta, kepercayaan, dan sedikit keajaiban yang terkandung dalam “the one”.

Single “the one” dari no na adalah rilisan yang sangat menarik dan strategis. Dengan nuansa retro ala 80-an, harmoni vokal yang matang, lirik yang menggambarkan keraguan dan harapan cinta, serta video musik yang kreatif dan penuh nostalgia, no na berhasil menghadirkan karya pop yang segar namun emosional. Lagu ini bukan sekadar comeback, melainkan sebuah pernyataan identitas bahwa no na siap menjelajah estetika musik yang lebih dalam sekaligus mempertahankan daya tarik pop global. Dengan dukungan 88rising dan sambutan positif dari penggemar serta media, “the one” bisa menjadi tonggak penting dalam perjalanan karier no na.