Alasan Love Bombing Sering Jadi Red Flag dalam Hubungan

214
Alasan Love Bombing Sering Jadi Red Flag dalam Hubungan

Hard Rockers, dalam hubungan asmara love bombing sering jadi red flag. Bahkan orang-orang yang suka melakukan hal itu sering dihindari.

Love bombing sendiri merupakan istilah yang sering dipakai untuk menggambarkan seseorang yang royal banget ke pasangan. Baik itu soal cinta sampai materi.

Alasan Love Bombing Sering Jadi Red Flag dalam Hubungan

“Love bombing adalah bentuk manipulasi emosional yang digunakan untuk mendapatkan kekuasaan atas seseorang dengan menghujani mereka dengan banyak kasih sayang dan perhatian,” kata Spirit, konselor dan pembawa acara ‘Love Goals’, seperti dilansir dari Mind, Body, Green.

Namun Love Bombing justru bisa jadi red flag tersendiri. Ini bisa lo lihat di dokumenter Netflix berjudul ‘The Tinder Swindler’?

Awalnya korban love bombing merasa bingung tapi ada perasaan nyaman dan senang berkat dopamin dan endorfin yang didapat dari perhatian dan hadiah berlimpah.

“Anda merasa istimewa, dibutuhkan, dicintai, dihargai, dan berharga, yang mana itu komponen yang berkontribusi pada peningkatan kepercayaan diri seseorang,” imbuh Jackson seperti dilansir dari Cosmopolitan.

Alasan Love Bombing Sering Jadi Red Flag dalam Hubungan

Banyak ahli melihat love bombing sebagai sesuatu yang tidak sehat sebab bisa menyulitkan orang lain untuk mempertahankan batasan (boundaries).

Orang juga sering kesulitan melihat love bombing dan menganggap itu hanya fase bulan madu dalam hubungan.

Padahal keduanya berbeda. Fase bulan madu ditunjukkan dengan keinginan untuk fokus pada apa yang disukai dan diminati tanpa nafsu untuk pamer.

Baca Juga: Backburner Relationship Bisa Jadi Momok Menakutkan

Sementara pelaku love bombing menghujani pasangan dengan perhatian dan mengharapkan pengakuan. Ingat ya, Hard Rockers hanya sebatas pengakuan.

“Love bombing juga tentang kontrol, menciptakan ketergantungan dan idealisasi. Fase bulan madu adalah tentang perasaan gembira yang berkembang dari sebuah hubungan baru,” kata Babita Spinelli, psikoanalis.

Ada yang pernah jadi korban love bombing?