
Panggung megah Sahara Coachella menjadi saksi penampilan LISA yang paling ambisius dan komprehensif sejak meluncurkan album solonya yang mendobrak tangga lagu, Alter Ego. Sukses merajai Top 10 Billboard 200 dan menghasilkan tiga single hit di Hot 100, LISA hadir bukan hanya sebagai seorang rapper dan dancer memukau, namun sebagai seorang penampil multidimensional. Pertunjukannya yang terstruktur dalam lima babak memberikan audiens pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep “alter ego” yang menjadi benang merah dalam karya musiknya.
Sementara itu, JENNIE mengambil alih kemegahan Teater Luar Ruangan pada malam penutup Coachella 2025, Minggu. Ia hadir untuk membuktikan evolusinya sebagai seorang seniman, bertransformasi dari konser intim The Ruby Experience menjadi magnet yang mampu menghipnotis ribuan pasang mata di festival bergengsi ini. Dengan karisma yang membara, bintang muda ini memanfaatkan panggung gurun pasir untuk memamerkan spektrum talentanya: vokal yang memikat, gerakan tarian yang enerjik, dan rap yang tajam. Kejutan istimewa pun hadir ketika ia mengundang Kali Uchis untuk berbagi panggung di tengah penampilannya yang memukau.
LISA, Memvisualisasikan Ragam Persona dalam ‘Alter Ego’
Meskipun Alter Ego mengantarkan LISA ke jajaran elit 10 besar album Billboard 200 dan menghasilkan tiga hit di Billboard Hot 100, beberapa kritikus sempat mempertanyakan konsep album tersebut, merasa bahwa kehadiran bintang tamu justru “mengebiri” sorotan utama LISA. Namun, debut solonya di Coachella menjadi panggung pembuktian. Setiap dari lima sisi kepribadian Ms. Lalisa yang dieksplorasi dalam albumnya mendapatkan momen istimewa untuk bersinar dalam lima segmen penampilan yang berbeda, masing-masing dengan mood dan tracklist yang spesifik.
Setelah menyaksikan penampilan Coachella yang memukau, para penggemar kini memiliki pemahaman yang lebih jelas dan visual tentang masing-masing alter ego yang membentuk lanskap artistik LISA: Vixi, sang supervillain yang penuh kekuatan (direpresentasikan melalui lagu pembuka yang menghentak seperti “Thunder” dan “Fxck Up the World”); Kiki, sosok yang penuh rasa ingin tahu (tercermin dalam kolaborasinya dengan RosalÃa dan Tyla); Sunni, sisi romantis yang dilanda kerinduan (“Moonlit Floor,” “Dream”); Speedi, representasi kepercayaan diri dan kepuasan (“Money,” “Born Again”); dan, puncak dari semuanya, Roxi, sang superstar global yang menutup penampilannya dengan anthem “Lifestyle” dan “Rockstar”.
JENNIE: Energi Membara dan Pembuktian Diri di Panggung Coachella
Menurut catatan reporter ini, JENNIE mengguncang panggung Minggu malam dengan formasi sekitar 20 penari yang seluruhnya dibalut dengan ansambel merah rubi yang mencolok dan sepatu boots Timberland setinggi enam inci yang ikonik. Sementara media lokal Coachella, Desert Sun, sempat menyoroti “tuduhan menari dengan malas” yang dialamatkan padanya di penampilan sebelumnya, ketepatan dan intensitas yang ia tunjukkan saat memimpin krunya melalui lagu-lagu seperti pembuka “Filter,” “with IE (way up)”, berbagai segmen dance break yang di-remix di antara lagu, hingga signature hit-nya “like JENNIE,” menegaskan bahwa ia adalah seorang penampil yang bersemangat dan berani. Ia bukan hanya memimpin dance crew-nya, tetapi juga memancarkan aura kepemimpinan yang tak terbantahkan.
Bahkan, Desert Sun kemudian mengakui bahwa “jika Anda membutuhkan bukti untuk meyakinkan seseorang tentang bakat dan energi JENNIE, penampilan ‘Mantra,’ ‘ExtraL,’ dan ‘like JENNIE’ selama Weekend 1 adalah bukti yang tak terbantahkan.”
Baik JENNIE maupun LISA tak luput dari kritik terkait banyaknya featuring dalam album solo mereka. Para skeptis meremehkan kemungkinan kekaguman artistik yang tulus dan justru mengklaim bahwa mereka hanya mengandalkan kolaborator. Namun, jika perkenalan tulus Kali Uchis untuk JENNIE di acara Billboard’s Women in Music awal tahun ini belum meyakinkan, interaksi keduanya di panggung Coachella membawakan track album Ruby “Damn Right” menjadi bukti nyata persahabatan mereka.






