Monita Tahalea, penyanyi kelahiran 21 Juli 1987, kembali hadir dengan karya terbarunya yang berjudul “Seketika”. Lagu ini lahir dari kesunyian yang mendalam, menggambarkan jiwa yang terluka dan merindukan secercah cahaya. Lebih dari sekadar melodi, “Seketika” mengajak pendengar untuk menyelami emosi terdalam, merenungkan perjalanan batin yang penuh liku, dan menemukan kedamaian dalam kesederhanaan.
Perjalanan musik Monita dimulai dari panggung Indonesian Idol musim kedua, di mana ia memikat hati penonton dengan suara merdunya yang khas. Sejak itu, ia terus mengasah bakatnya dan menjelma menjadi salah satu penyanyi solo wanita paling dihormati di Indonesia. Dengan tiga album yang telah dirilis, Monita kini bersiap meluncurkan album keempatnya, yang semakin menegaskan eksistensinya di industri musik Tanah Air.
Dalam lagu “Seketika”, Monita membagikan pengalaman pribadinya menemukan kedamaian yang tak terduga, bukan dalam gemuruh badai, melainkan dalam bisikan lembut angin sejuk. Pengalaman ini tercermin dalam lirik-lirik puitis yang ia tulis sendiri, menggambarkan perasaan kesepian, kerinduan, dan akhirnya, penerimaan.
“Seketika” mencerminkan fase baru dalam perjalanan musik Monita, di mana ia semakin berani mengeksplorasi tema-tema universal seperti cinta, waktu, dan perjalanan hidup. Dalam lagu ini, Monita meramu sendiri warna musiknya, memadukan elemen pop, folk, jazz, dan sentuhan alternatif yang unik, menciptakan harmoni yang memikat dan mempesona.
Tak hanya bernyanyi dan menulis lirik, Monita juga terlibat langsung dalam proses produksi lagu ini, memastikan bahwa setiap detail mencerminkan visinya. “Seketika” disempurnakan oleh aransemen apik dari Yoseph Sitompul, sentuhan magis produser Lie Indra Perkasa, dan mastering oleh Simon Cotsworth, menjadikan “Seketika” sebuah karya yang utuh, memikat, dan mempesona.
Lebih dari sekadar lagu, “Seketika” adalah sebuah perjalanan batin yang mengajak pendengar untuk merenungkan makna hidup, menemukan kedamaian dalam diri sendiri, dan menghargai setiap momen yang hadir.