Tyler, the Creator Akhiri Era le FLEUR*, Pengumuman Koleksi Final 2025

3
Sumber: gettyimages

Pada 3 Desember 2025, Tyler, the Creator kembali menjadi sorotan setelah mengumumkan keputusan besar yang tidak banyak diprediksi publik. Musisi sekaligus desainer tersebut menyampaikan bahwa lini pakaian miliknya, le FLEUR*, akan segera mengakhiri perjalanannya. Pengumuman ini sontak mengguncang para penggemar fashion dan streetwear, mengingat le FLEUR* selama ini dikenal sebagai proyek mode personal yang mencerminkan gaya eksentrik dan estetika khas Tyler. Koleksi berikutnya Season Four dipastikan menjadi rangkaian busana terakhir yang dirilis di bawah nama brand tersebut.

Namun, keputusan ini bukan berarti le FLEUR* benar-benar berhenti beroperasi. Tyler menegaskan bahwa meski produksi pakaian dihentikan, brand tersebut tetap hidup melalui lini produk lainnya. Wewangian, aksesori, serta sejumlah kolaborasi pilihan akan tetap menjadi bagian dari ekosistem le FLEUR*, memastikan bahwa identitas dan kreativitas brand ini tidak ikut hilang meski babak pakaiannya resmi ditutup.

le FLEUR* bermula pada tahun 2017 melalui kolaborasi awal dengan Converse dalam proyek “GOLF le FLEUR* x Converse”, yang saat itu belum sepenuhnya berdiri sebagai brand independen. Berkat sambutan positif dan kesuksesan kolaborasi tersebut, proyek ini berkembang pesat hingga pada 2019 akhirnya berevolusi menjadi lini pakaian mandiri. Seiring perjalanan waktu, le FLEUR* tidak hanya berfokus pada busana, tetapi juga merambah ke berbagai produk kreatif seperti parfum, eyewear, aksesori, hingga berbagai item gaya hidup.

Memasuki 2021 dan seterusnya, Tyler mulai memantapkan identitas desain le FLEUR* dengan palet warna pastel, sentuhan “prep-influenced luxury”, serta nuansa maksimalis yang elegan sebuah pendekatan yang menandai perbedaan signifikan dari brand lamanya, Golf Wang. Dengan karakter visual yang kuat dan keberanian bereksperimen, le FLEUR* pun berkembang menjadi lebih dari sekadar brand streetwear; ia menjelma sebagai representasi estetik dan ekspresi artistik Tyler, the Creator.

Sumber: Instagram/feliciathegoat

Dalam pernyataannya, Tyler, the Creator menjelaskan bahwa merancang pakaian untuk le FLEUR* selalu menjadi “passion kedua”-nya sebuah bentuk pelarian kreatif yang berbeda dari dunia musik, namun tetap memberinya ruang untuk mengekspresikan diri secara visual. Namun, ia juga mengakui bahwa kini ia merasa perlu “memperlambat cara berkomunikasi” melalui fashion, sebuah ungkapan yang mencerminkan keputusan matang untuk menurunkan intensitas produksi dan mengakhiri lini pakaian secara penuh. Meski demikian, keputusan tersebut tidak berarti le FLEUR* akan lenyap begitu saja. Tyler menegaskan bahwa beberapa elemen brand seperti wewangian, aksesori, dan proyek kolaborasi tetap akan berjalan, menandakan bahwa langkah ini lebih merupakan restrukturisasi daripada penutupan total. Sebagai bagian dari penutupan bab ini, salah satu koleksi terakhir le FLEUR*, yaitu Season Four, dijadwalkan rilis pada Sabtu, 6 Desember 2025.

Meskipun lini pakaiannya resmi berakhir, le FLEUR* telah meninggalkan jejak yang kuat dan berpengaruh di dunia fashion. Brand ini sukses menghadirkan gaya yang segar dan berbeda, memperkenalkan estetika alternatif dalam ranah streetwear melalui palet warna pastel, keberanian bermain siluet, serta detail artistik yang tidak umum dijumpai pada label lain. Kehadirannya memperkaya lanskap mode hip-hop dan streetwear yang sebelumnya lebih didominasi warna-warna gelap dan gaya maskulin.

Selain itu, le FLEUR* juga menjadi bukti bahwa seorang musisi dapat melampaui batas peran tradisional sebagai pembuat merchandise; Tyler membuktikan bahwa figur musik mampu mendirikan brand mode dengan identitas desain yang jelas, konsisten, dan memiliki pengaruh luas. Sepanjang perjalanannya, le FLEUR* menjalin berbagai kolaborasi dengan nama besar di industri mode dan lifestyle mulai dari Converse, hingga lini parfum, aksesori, dan potensi kolaborasi baru di masa depan. Tidak hanya memberikan produk, brand ini juga menginspirasi komunitas fashion serta para penggemar Tyler, yang melihat le FLEUR* sebagai simbol kebebasan berekspresi dan keberanian untuk mengekspresikan gaya personal tanpa batas.

Sumber: Instagram/feliciathegoat

Walaupun lini pakaian le FLEUR* telah resmi dihentikan, sejumlah aspek dari brand ini tetap akan berlanjut dan menjaga keberadaannya di dunia fashion. Produk-produk non-pakaian seperti wewangian, aksesori, serta berbagai bentuk kolaborasi masih akan diproduksi, membuka peluang bagi le FLEUR* untuk terus berkembang dalam ranah yang lebih terfokus. Bagi para penggemar dan kolektor, keberlanjutan ini memberi harapan bahwa brand tersebut tetap memiliki ruang untuk berevolusi dan menawarkan sesuatu yang baru. Di sisi lain, koleksi pamungkas mereka Season Four diprediksi akan menjadi salah satu rilisan paling diburu, tidak hanya karena desainnya, tetapi juga statusnya sebagai koleksi penutup yang menandai akhir sebuah era. Ke depan, kemungkinan kerja sama dengan brand besar di bidang fashion, seni, musik, maupun lifestyle masih sangat terbuka, yang berpotensi memperluas jejak kreatif le FLEUR* meski tanpa lini busana. Bagi industri mode secara keseluruhan, langkah Tyler ini menjadi contoh bagaimana sebuah brand yang dibangun dari visi personal dapat memilih untuk berhenti pada waktu yang tepat, menutup satu bab dengan elegan tanpa kehilangan identitas maupun integritas kreatifnya.

Pengumuman Tyler, the Creator tentang berakhirnya lini pakaian le FLEUR* menjadi penanda selesainya sebuah bab penting dalam perjalanan kreatifnya. Meski demikian, keputusan ini bukanlah salam perpisahan total. le FLEUR* tetap berdenyut melalui lini produk yang lebih terfokus mulai dari wewangian, aksesori, hingga proyek kolaborasi yang masih akan terus dibangun. Brand ini tidak mati; ia hanya berganti bentuk, memilih jalur yang lebih tenang namun tetap otentik.

Keputusan Tyler juga mencerminkan siklus alami dalam dunia kreatif sebuah proyek yang lahir sebagai percobaan kecil, tumbuh menjadi brand berpengaruh dengan estetika khas, lalu memilih undur diri dengan penuh kesadaran. Meski banyak penggemar merasakan kehilangan, warisan yang ditinggalkan le FLEUR* begitu jelas cara baru melihat streetwear, keberanian bermain warna, dan semangat ekspresi bebas yang menjadi esensi identitas brand tersebut.

Dan bagi para penggemar yang ingin mengabadikan momen penting ini, tanggal 6 Desember 2025 menjadi penanda rilis resminya koleksi final Season Four sebuah rilisan yang tak hanya menutup era, tetapi juga merayakan perjalanan panjang le FLEUR*. Tidak menutup kemungkinan, di masa depan kita justru akan melihat le FLEUR* hadir lagi dalam bentuk atau arah baru, sejalan dengan evolusi kreatif Tyler, the Creator yang selalu penuh kejutan.